Griya Sakinah 2 - Bahasa Kasih
APA ITU BAHASA KASIH????
๐The Five Love Languanges atau bahasa kasih atau bahasa cinta adalah bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan rasa cinta kepada orang lain. Hal ini tertuang dalam buku karya Gary Chapman tahun 1992 yang berjudul The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate.
๐Memahami dan menguasai bahasa kasih diperlukan untuk menghasilkan sebuah pernikahan yang sehat dan berhasil. Jika lima bahasa kasih ini bisa dipraktikkan dalam komunitas sel dan dalam keluarga maka kita sudah memiliki skill dan kebiasaan untuk mengasihi orang lain sesuai bahasa kasihnya sebelum memasuki pernikahan.
๐Adapun lima jenis bahasa kasih, yaitu:
1. PUJIAN
Dia seorang suami dan ayah yang baik, seorang pekerja keras, dan hidupnya lurus-lurus saja. Ia tidak pernah melakukan sesuatu yang menyimpang. Namun, dia merasa tidak dikasihi istrinya. Bahkan ia sempat uring-uringan, katanya, "Saya hanya mengharapkan istri sedikit menghargai saya. Tetapi yang saya dapat hanyalah kecaman." Sang suami benar-benar stres dengan kondisi ini, namun istrinya, tidak terlalu memahami bahwa hal itulah yang dibutuhkan suaminya. Karena sang istri tidak pernah mendapatkan pengetahuan tentang lima bahasa kasih. Sang istri hanya menyadari bahwa suaminya secara berkala uring-uringan dan mengatakan bahwa dia tidak merasa dicintai oleh istrinya.
Bagi orang-orang yang bahasa kasih primernya adalah pujian, mendapatkan pujian tertulis dan verbal adalah seperti "gerojogan" air di tengah-tengah gurun. Tidak ada salahnya jika kita menulis pujian atas apa yang sudah ia lakukan. "Terima kasih buat makan malamnya, sungguh membangkitkan hasrat makanku." Atau, "Wah, keren dan ganteng sekali dirimu malam ini, benar-benar pas pakai baju itu."
2. PELAYANAN
Dia adalah seorang suami yang berkonsentrasi dengan keluarga. Ia ingin melakukan yang terbaik bagi keluarganya. Saat istrinya mengambil keputusan untuk di rumah, dengan besar hati ia mengizinkannya karena merasa bahwa gajinya memungkinkan untuk membiayai hidup mereka. Namun, yang mengganggunya adalah istrinya tidak mengerjakan apa pun di rumah, seperti membersihkan rumah, padahal dia sudah tidak bekerja. Rumahnya berantakan, belanjaan tetap ada di kantong belanjaan, bahkan ia enak-enak menonton TV tanpa memedulikan makan malam.
"Saya bosan hidup seperti di kandang kuda," begitu suami ini mengeluh. "Kalau ia tak mau masak, tak apa-apa. Tapi saya ingin dia membersihkan rumah supaya tidak seperti kapal pecah."
Ternyata bahasa cinta suaminya adalah pelayanan. Tangki cintanya begitu kosong, terlihat dari perkataannya. Ia tak mempermasalahkan istrinya tidak bekerja, tetapi ia menginginkan rumahnya teratur.
3. SENTUHAN FISIK
Ini bukanlah sentuhan fisik sebagai pemanasan untuk melakukan hubungan seks. Namun, sentuhan fisik ini merupakan ungkapan kasih yang tulus, seperti memegang tangan, meletakkan tangan di atas bahu pasangan, serta memijat pasangan dan mengelus rambutnya.
4. WAKTU BERSAMA
Kisah ini mengenai sepasang suami dan istri. Sang istri selalu mengkritik, menyampaikan keluhan dan ketidakpuasan terhadap apa pun yang dilakukan suaminya. Padahal suaminya sudah melakukan yang terbaik bagi istrinya -- mencuci mobil, mengepel lantai, dan membersihkan karpet. Bahkan dia mau melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah saat ada kerusakan. Dia melakukannya tanpa mengeluh dan berkomentar. Namun, sang istri tetap merasa tidak puas. Dia merasa suaminya tidak memiliki waktu baginya dan tidak mengasihinya. Padahal sebelum menikah dia merasa dicintai total. Selidik punya selidik, ternyata pelayanan bukanlah bahasa kasih sang istri. Tak heran, ia terus-menerus mengalami perasaan kurang dikasihi karena waktu bersamalah yang menjadi bahasa kasihnya.
Dengan mengetahui kebutuhan sang istri -- memiliki waktu bersama yang spesial -- akhirnya dia mengatur sebuah akhir pekan ke suatu tempat. Sang istri benar-benar kegirangan. Setelah acara spesial ini, akhirnya sang suami memeriksa catatan keuangan dan memutuskan tiap 2 bulan sekali ia akan mengajak istrinya berakhir pekan.
Dampak yang ditimbulkan sangat spektakuler. Istrinya selalu tersenyum, matanya menyinarkan sukacita. Selain itu, ia tidak pernah lagi mengkritik dan mengecam. Sementara bahasa kasih sang suami adalah pujian. Pernikahan mereka membaik setelah mempraktikkan bahasa kasih satu sama lain.
5. HADIAH
Hadiah memang menjadi ungkapan cinta bagi semua budaya. Semua orang biasa mempraktikkannya karena hadiah merupakan bahasa universal. Tetapi hadiah juga merupakan salah satu bahasa kasih. Mungkin kita tidak terbiasa dengan pemberian hadiah sehingga merasa kebingungan jenis hadiah yang akan diberikan. Namun, tidak selalu hadiah berasal dari ide kita. Kita bisa meminta saran dari teman dekat atau saudara kandung untuk membantu memilihkan kado atau hadiah bagi suami atau istri kita.
Bahasa kasih istri adalah hadiah atau pemberian, tetapi suami tidak tahu model dan jenis hadiah yang layak diberikan kepada istrinya. Karena itu, ia meminta adik perempuannya untuk membantunya mencarikan kado bagi istrinya. Dalam 3 bulan, seminggu sekali dia harus ditemani adik perempuannya. Akhirnya, dia fasih memilihkan hadiah yang tepat bagi istrinya. Istrinya menceritakan tindakan suaminya ini kepada semua orang. Ia berkata bahwa suaminya adalah seseorang yang sangat perhatian dan peduli terhadap dirinya.
Tidak dibutuhkan suatu perjuangan panjang dan melelahkan untuk menemukan bahasa kasih pasangan. Ini hanya membutuhkan pengamatan. Seiring kita menjalani hubungan, kita akan mudah mengetahui jenis bahasa kasih yang dimilikinya. Untuk memunyai pernikahan yang kuat, hal ini harus menjadi dasar dalam hubungan suami istri.
๐Cara mengetahui bahasa kasih pasangan dapat kita lakukan dengan cara:
- Mengamati pasangan ketika ia memperlakukan orang-orang di sekitarnya, terutama teman-teman sepergaulannya. Saat mengungkapkan kasih, ia melayani rekan-rekannya, selalu memuji, memberikan hadiah, atau memberikan pelukan dan tepukan. Saat menemukan ungkapan kasihnya yang biasa diungkapkan kepada rekan-rekannya, bisa dipastikan bahwa itu jugalah yang menjadi bahasa kasihnya.
- Setelah menemukan bahasa kasih pasangan, ungkapkan kasihmu kepada pasangan sesuai bahasa kasihnya. Inilah hukum kasih, yaitu memberi.
Komentar
Posting Komentar