Ayo Ngaji! 10. MAD
HUKUM TAJWID MAD
Mad artinya panjang. Bacaan mad adalah membaca huruf dengan panjang. Mad secara umum terbagi menjadi dua, mad ashli (mad thobi’i) dan mad far’i.
Mad far’i nanti dibagi lagi menjadi banyak. Pembagian bacaan mad dalam ilmu tajwid sebagai berikut:
Mad Ashli atau Mad thobi’i
Mad thobi’i atau mad asli adalah jika ada fathah ketemu alif, kasrah ketemu ya mati, atau dhommah ketemu wawu mati. Cara membacanya dibaca panjang dua harakat atau 1 alif.
Contohnya:
- نَارًا ذَاتَ
- فِيْ جِيْدِهَا
- الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ
Jika mad thobi’i bertemu dengan hamzah, sukun, tasydid dan waqaf, nanti hukumnya berubah.
Adapun pembagian Mad Far'i antara lain sebagai berikut.
1. Mad wajib muttashil
Mad wajib muttashil adalah jika ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata / kalimah. Cara membacanya wajib dibaca panjang 5 harakat (atau ada juga yang membolehkan 4 harakat).
Contohnya:
- اُولٰۤىِٕكَ, ada ada mad thobi’i (laa) bertemu hamzah (i) dalam satu kata.
- مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً
- اٰبَاۤءَنَاۗ
Hamzah berbeda dengan alif. Alif tidak pernah berharakat, dan menjadi salah satu dari huruf mad. Sedangkan hamzah berharakat.
2. Mad jaiz munfashil
Mad jaiz munfashil adalah apabila ada mad asli bertemu dengan hamzah di lain kalimat/ kata. Cara membacanya: boleh dibaca panjang 2 hingga 6 harakat.
Contoh hukum tajwid mad jaiz munfashil:
- مَآ اَنْزَلَ
- يَّجْرِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ
- فِيْٓ اُذُنَيْهِ
3. Mad layyin
Mad layyin adalah apabila ada fathah bertemu dengan wawu mati atau ya mati. Cara membacanya: dibaca lunak dan lemas. Jika mad layyin berada di tempat waqaf, bisa dibaca panjang hingga 6 harakat seperti mad ‘aridh lissukun.
Contohnya di surat Al Quraisy:
- لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ
- اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ
- فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ
- لَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ
4. Mad ‘aridh lissukun
Mad aridh lissukun adalah apabila ada mad thobi’i bertemu dengan huruf sukun karena waqaf.
Cara membacanya:
- paling utama dibaca panjang 6 harakat.
- pertengahan: dibaca 4 harakat.
- boleh dibaca pendek 2 harakat.
Contohnya di surah Yasin:
- وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ
- اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ
- عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ
5. Mad lazim mutsaqqal kilmi
Mad lazim mutsaqqol kilmi adalah apabila ada mad thobi’i bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kalimat/ kata. Cara membacanya: harus dibaca panjang 6 harakat atau 3 alif.
Contohnya:
- وَلَا الضَّالِّيْنَ
- فِي السِّلْمِ كَافَّةً
- الطَّامَّةُ
- لَا تُضَارَّ
6. Mad lazim mukhoffaf kilmi
Mad lazim mukhoffaf kilmi adalah apabila ada mad thobi’i bertemu dengan huruf berharakat sukun dan tidak di akhir kalimat. Cara membacanya: dibaca panjang 6 harakat.
Contoh di Al Quran hanya ada satu, yaitu di Surat Yunus:
اٰلْاٰنَ
7. Mad shilah qashirah
Mad shilah qashirah adalah apabila ada ha dhamir jatuh setelah huruf hidup dan setelahnya tidak bertemu dengan sukun, hamzah, atau tasydid. Cara membacanya: dibaca panjang dua harakat.
Contohnya di Al Quran:
- حَوْلَهٗ
- بِهٖ
- مِّثْلِهٖ
8. Mad shilah thawilah
Mad shilah thawilah adalah apabila ada ha dhamir jatuh setelah huruf hidup dan setelahnya bertemu dengan hamzah. Cara membacanya: boleh dibaca panjang sampai 6 harakat.
Contohnya di dalam Al Quran:
- بِهٖٓ اِلَّا, bihii illa
- بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ
- لِقَوْمِهٖٓ اِنَّ اللّٰهَ
9. Mad Iwadh
Yang dinamakan mad iwadh adalah apabila ada huruf selain ta marbuthoh, berharakat fathah tanwin dan jatuh di tempat waqaf. Cara membacanya, dibaca panjang 2 harakat atau 1 alif seperti mad ashli.
Contohnya dalam QS Al Kahfi
- مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ
- وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ
- اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
10. Mad Badal
Mad badal adalah apabila ada hamzah bertemu dengan huruf mad yang berasal dari hamzah sukun, kemudian hamzah sukun ini diubah menjadi alif, wawu mati, atau ya mati. Cara membacanya: dibaca panjang 2 harakat seperti mad asli.
Contoh di dalam Al Quran:
- اٰمَنُوْا
- اُوْتُوْا
- إِيْتُوْنِي
- اِيْمَانُ
11. Mad Lazim harfi mukhoffaf
Mad lazim harfi mukhoffaf adalah apabila ada salah satu atau beberapa huruf yang terkumpul pada lafadz كَمْ عَسَلْ نَقَـصْ menjadi pembuka surat (fawatihus suwar) yang bila huruf tersebut dipecah terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya huruf mad, serta huruf ketiganya tidak diidghamkan.
Delapan huruf tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
- ك (كَافْ)،
- م (مِيْمْ)،
- ع (عَيْنْ)،
- س (سِيْنْ)،
- ل (لَامْ)،
- ن (نُوْنْ)،
- ق (قَافْ)،
- ص (صَادْ)
Cara membacanya dibaca 6 harakat atau 3 alif, kecuali ‘ain bisa dibaca 4 harakat atau 6 harakat.
Contohnya:
- Surat Al Baqarah: الۤمّۤ
- Surat Maryam: كۤهٰيٰعۤصۤ
- Surat Yunus: الۤرٰ
- Surat Ar Ra’du: الۤمّۤرٰۗ
- Surat Qaf: قۤ
- Surat Al Qalam: نۤ
12. Mad lazim harfi mutsaqqol
Mad lazim harfi mutsaqqal adalah apabila ada salah satu atau beberapa huruf yang terkumpul pada lafadz كَمْ عَسَلْ نَقَـصْ menjadi pembuka surat (fawatihus suwar) yang bila huruf tersebut dipecah terdiri dari 3 huruf dan ditengahnya huruf mad, serta huruf ketiganya diidghamkan.
Cara bacanya: dipanjangkan 6 harakat atau 3 alif.
Contoh di Al Quran:
- Surat Al Baqarah: الۤمّۤ
- Surat Ar Ra’du: الۤمّۤرٰۗ
- الـمّص – طسمّ
13. Mad tamkin
Cara bacanya dibaca panjang 2 harakat.
Disebut mad tamkin jika memenuhi salah satu dari 5 kondisi berikut:
- Ada ya’ bertasydid berharakat kasrah bertemu dengan ya’ sukun. Contoh:
حُيِّيْتُمْ – عِلِيِّيْنَ – مِنَ النَّبِيِّيْنَ - Ada dhommah bertemu wawu sukun dan setelahnya ada wau berharakat. Contoh: قَالُوْا وَهُمْ – آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتُ.
- Ada kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya ketemu ya’ berharakat. Contoh: فِيْ يَوْمٍ – الَّذِيْ يُوَسْوِسُ
- Ada wawu berharakat dhommah ketemu wau sukun, contohnya: يَلْوُوْنَ.
- Ada ya’ berharakat kasrah ketemu ya’ sukun. Contoh: يُحْيِيْ – لَا يَسْتَحْيِيْ
Komentar
Posting Komentar